PENANGANAN MAKANAN STERIL

Penanganan makanan steril adalah cara penanganan makanan atau minuman setelah proses sterilisasi agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain. Penanganan makanan steril sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan serta menjamin kebersihan dan kesterilan makanan yang akan dikonsumsi.

Proses sterilisasi makanan biasanya dilakukan dengan menggunakan metode pasteurisasi, autoklaf, atau UHT (Ultra High Temperature). Proses pasteurisasi menggunakan panas tinggi selama waktu yang telah ditentukan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme di dalam makanan atau minuman. Proses autoklaf menggunakan panas dan tekanan uap air untuk menghilangkan semua mikroorganisme yang ada di dalam makanan atau minuman. Proses UHT menggunakan panas tinggi selama waktu yang singkat untuk menghilangkan semua mikroorganisme yang ada di dalam makanan atau minuman.

Setelah proses sterilisasi selesai, makanan atau minuman tersebut harus segera dikemas dan disimpan dalam kemasan steril agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain. Kemasan steril terbuat dari bahan yang tahan terhadap panas dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Kemasan steril juga harus bersih dan bebas dari bakteri, jamur, dan virus agar tidak mengontaminasi makanan atau minuman yang akan disimpan di dalamnya.

Selain itu, penanganan makanan steril juga harus memperhatikan cara penyimpanan yang tepat. Makanan atau minuman yang telah disterilisasi harus disimpan dalam suhu yang sesuai sesuai dengan jenis makanan tersebut. Misalnya, makanan yang dikemas dalam kemasan steril harus disimpan dalam suhu yang dingin

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Newsletter

Sign up our newsletter to get update information, news and free insight.

Latest Article